Oktober 2014

Flexslider

    Gerakan Kepanduan Dunia

    Gerakan Kepanduan Dunia

    Logo Gerakan Kepanduan Dunia, WOSM (World Organization of Scout Movement)
           Gerakan Kepanduan adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori.

    Sejarah

    Pramuka di Monas
    Scouting in Mina, Saudi Arabia 2012

    Kelahiran Gerakan Kepanduan

    Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.
    Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
    Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
    Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
    Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu di antara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.
    Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
    Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa organisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
    Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang Dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.
    Sekalipun Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell, tetapi ia banyak terinspirasi Frederick Russell Burnham, orang Amerika yg membantu Inggris di Afrika Selatan. Burnham banyak belajar teknik hidup di alam bebas dari ayahnya yang menjadi pastor di tempat penampungan (reservasi) orang Indian. Burnham yang sukses menghadapi beberapa perang pemberontakan Indian, lalu pergi ke Afrika Selatan & berkenalan dengan Baden-Powell di Perang Boer. Dari Burnhamlah Baden-Powell menyusun berbagai ketrampilan-ketrampilan dasar yang diperlukan seorang Boy Scout (Pandu). Terinspirasi orang Indian. Selanjutnya di Gerakan Kepanduan, Burnham diangkat sebagai “Kepala Suku” pertama dari gerakan yg didirikan Baden-Powell.

    Perkembangan Gerakan Kepanduan

    Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
    Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat izin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Chili ialah negara pertama di luar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.
    Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina.
    Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, yang program golongan siaganya telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930.
    Sejak awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powell —adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell,— pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914. Agnes mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olive Baden Powell, istri dari Lord Baden-Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun. Pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
    Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat Perang Dunia I, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina, seperti Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus Woodbadge.

    Keanggotaan

    Scouting 'round the world, 1977 edition

    Sampai tahun 2005, terdapat lebih dari 28 juta anggota terdaftar kepanduan putra dan 10 juta anggota terdaftar kepanduan putri di seluruh dunia dari 216 negara dan teritori berbeda.
    Daftar 20 besar negara-negara dengan jumlah anggota pramuka terbesar:
    Negara Keanggotaan              Tahun Berdiri
    Kepanduan Putra Kepanduan Putri
    Indonesia 17.100.000 1912 1912
    Amerika Serikat 7.500.000 1910 1912
    India 4.150.000 1909 1911
    Filipina 2.150.000 1910 1918
    Thailand 1.300.000 1911 1957
    Bangladesh 1.050.000 1920 1928
    Britania Raya 1.000.000 1907 1909
    Pakistan 575.000 1909 1911
    Kenya 480.000 1910 1920
    Korea Selatan 270.000 1922 1946
    Jerman 250.000 1910 1912
    Uganda 230.000 1915 1914
    Italia 220.000 1912 1912
    Kanada 220.000 1908 1910
    Jepang 200.000 1913 1919
    Perancis 200.000 1910 1911
    Belgia 170.000 1911 1915
    Polandia 160.000 1910 1910
    Nigeria 160.000 1915 1919
    Hong Kong 160.000 1914 1916

    Gerakan Pramuka Indonesia

    Presiden SBY Membuka Jambore Nasional VIII-2006
    Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Lambang dari gerakan gerakan ini adalah bayangan tunas kelapa. Lambang tersebut diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, karena ia berfikir bahwa seluruh bagian dari pohon kelapa bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu, para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.

    Jokowi Dapat Lencana Melati Pramuka

    Jokowi Dapat Lencana Melati Pramuka

    pdip jatim - Jokowi di Hari Pramuka JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat lencana melati dalam perayaan ke-53 Hari Ulang Tahun Pramuka di Cibubur, Kamis (14/8/2014). Presiden terpilih dalam Pemilu Presiden 2014 itu mendapat lencana melati karena dianggap telah memberikan jasa dan pengabdian yang Iebih besar bagi kepentingan Gerakan Pramuka.
    Usai menerima lencana, Jokowi mengatakan, Gerakan Pramuka sangat penting dalam pembentukan karakter anak dan melatih jiwa kepemimpinan. Dia juga menilai penghargaan yang didapat tak terlalu penting jika dibandingkan dengan motivasi yang bisa diberikan seseorang kepada orang lain.
    “Yang penting adalah memberikan motivasi untuk yang lain,” kata Jokowi, usai acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah menteri tersebut.
    Mengenakan seragam lengkap Pramuka dan berpeci hitam, kepada wartawan Jokowi bercerita soal kenangan menjadi anggota Pramuka. Menurutnya, yang paling disenangi saat aktif di kepanduan itu adalah kegiatan mencari jejak.
    “Dulu yang paling saya senang mencari jejak. Tapi jejaknya suka nggak ketemu,” ungkap Jokowi sambil tertawa.
    Dia menilai Pramuka mampu membentuk karakter setiap anak yang mengikutinya. Salah satunya membangun karakter kepemimpinan.
    Dalam acara peringatan Hari Pramuka itu, Presiden SBY ‘berpamitan’ karena akan mengakhiri jabatannya. “Pada kesempatan terakhir saya menghadiri Hari Pramuka, sebagai Ketua Mabinas dan Presiden RI, pada kesempatan baik ini, kepada adik dan pengurus, saya beserta ibu negara mohon diri, mohon pamit. Insy Allah saya akan akhiri masa jabatan saya,” kata SBY.
    “Percayalah gerakan pramuka akan selalu di hati saya,” ucap SBY.

    SBY dan Jokowi Hadiri Perayaan Hari Pramuka di Cibubur


    JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak hadir dalam perayaan Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (14/8/2014) sore. Dengan menggunakan pakaian seragam Pramuka, Jokowi dan SBY duduk di deret yang sama. Inilah kali pertama kedua tokoh politik nasional tersebut kembali bertemu setelah Jokowi ditetapkan sebagai Presiden terpilih hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum.
    Jokowi tampak duduk paling pinggir. Di sampingnya yakni Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Barulah setelah itu SBY yang duduk bersampingan dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono.
    Di dalam Gerakan Pramuka ini, SBY berperan sebagai Ketua Mapinas Gerakan Pramuka sementara Jokowi adalah Ketua Mapida Gerakan Pramuka.
    Selain Presiden SBY dan Jokowi, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Kesehatan Nafsiah Mbo'I, Sekretaris Kabinet Dipo Alamm
    Di dalam sambutannya, Adhyaksa Dault mengaku bersyukur Gerakan Pramuka kini sudah menjadi ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah. Adhyaksa juga berharap agar para pembina pramuka bisa memiliki sertifikat dan lisensi yang dapat dipertanggungjawabkan guna menghasilkan kaum muda yang berkarakter.
    Adhyaksa juga menyisipkan perkenalan jajaran pengurus Kwarnas Pramuka yang disebutnya sebagai Kabinet Pramuka Bersatu jilid I. Spontan sebutan Adhyaksa ini membuat SBY dan jajaran pejabat lainnya tertawa.

    Ratusan Anggota Pramuka Berunjuk Rasa di Gedung Dewan

                    Ratusan Anggota Pramuka Berunjuk Rasa di Gedung Dewan

    Anggota Pramuka berdemo di Gedung DPRD Tanjung BalaiTanjung Bala, Ratusan anggota Pramuka mendatangi Gedung DPRD Kota Tanjung Balai, Sumatra Utara, Kamis (2/10/2014). Mereka memprotes wacana Dinas Pendidikan akan menonaktifkan seluruh kegiatan Pramuka di kota tersebut.
    Mereka yang masih bersekolah itu datang dari berbagai kwartir cabang. Mereka mengenakan seragam cokelat khas Pramuka lengkap dengan kelengkapan lain seperti kacu dan peluit.
    Mereka membentangkan spanduk dan poster bertuliskan 'Selamatkan Pramuka'. Mereka menyuarakan kekesalan pada pemerintah kota yang seolah tak memperhatikan kegiatan organisasi ekstrakurikuler itu.

    Pengunjuk rasa meminta Dinas Pendidikan membatalkan rencana tersebut. Mereka menuntut Wali Kota memberi perhatian dan merencanakan anggaran untuk kegiatan Pramuka.
    Sejumlah anggota baru DPRD menemui para pengunjuk rasa. Anggota dewan berjanji menindaklanjuti tuntutan itu dan menyampaikannya ke Dinas Pendidikan serta Wali Kota.
    Setelah mendapat janji, pengunjuk rasa bubar. Namun mereka mengancam akan menggalang aksi lebih besar bila tuntutan itu tak dipenuhi. Sumber : Metrotvnews.com,
    Berita Terkait : Tuntaskan Persoalan Pramuka
    Ratusan pelajar Yayasan Perguruan Alwasliyah Tanjungbalai, Senin (29/9) melakukan aksi unjuk rasa di luar gedung DPRD, saat prosesi pelantikan 25 anggota DPRD Tanjungbalai periode 2014-2019 berjalan. Aksi tersebut sengaja dilakukan, sebagai bentuk protes terhadap pemko Tanjungbalai, yang bertindak diskriminatif terhadap kegiatan Pramuka di yayasan itu.
    Aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan pelajar tersebut, mendapat pengawalan dari guru-guru mereka. Awalnya, para pengunjuk rasa ini berencana menggelar aksi di halaman gedung DPRD. Namun, hal itu gagal dilakukan, karena pengawalan super ketat yang dilakukan polisi, selama proses pelantikan para anggota legislatif.
    Para guru yang mendampingi pelajar yang berdemo itu mengatakan, aksi unjuk rasa itu merupakan reaksi atas tindakan semena-mena pejabat Pemko Tanjungbalai, yang menjabat sebagai fungsionaris Kwarcab Pramuka Kota Tanjungbalai. Kata mereka, pengurus Kwarcab Pramuka melarang perguruan Alwasliyah menggelar kegiatan Pramuka, dengan mengundang gugus pramuka dari sekolah lain.
    Saat dikonfirmasi, Hamdani,SE, sekretaris Kwarcab Pramuka Tanjungbalai tidak membantah tuduhan itu.  Katanya, pihaknya melarang Perguruan Alwasliyah melakukan kegiatan kepramukaan, jika tidak mendapatkan persetujuan dari Kwarcab Pramuka Kota Tanjungbalai.
    “Mereka kita tegur karena melakukan kegiatan kepramukaan dengan mengundang gugus pramuka dari sekolah lain,  dan tidak menginformasikannya kepada pengurus Kwarcab.
    Harusnya, itu mereka lakukan,” kata dia. Hasil amatan, usai berorasi, para peserta demo akhirnya membubarkan diri, dan kembali ke sekolahnya. Namun, sebelum bergerak pulang, mereka berjanji datang sepekan lagi dalam aksi yang sama, untuk menemui anggota DPRD, guna mencari solusi atas perkara tersebut.
    Dihubungi terpisah, Arsyah Yus, seorang anggota Komite Sekolah di Tanjungbalai, ketika dimintai komentarnya menyayangkan sikap yayasan Alwasliyah, yang melibatkan pelajar dalam aksi unjuk rasa, yang digelar saat jam pelajaran masih berlangsung. “Walaupun yang disuarakan mereka itu benar, tak wajar rasanya mengajak murid keluar sekolah saat jam belajar. Padahal, tujuan utama mereka itu sekolah kan belajar, bukan demo,” kata dia.
    Sumber : metrosiantar.com
     

    SEJARAH GERAKAN PRAMUKA UPI


    SEJARAH
    GERAKAN PRAMUKA
    GUDEP LENGKAP KOTA BANDUNG 01005-01006
                                 PANGKALAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    Berdirinya Gerakan Pramuka di Lingkungan IKIP Bandung (Sekarang UPI) pertama kali sekitar tahun 1970 yang mulai berkegiatan di depan Masjid al-furqon di taman Partere waktu sebelum dipindahkan ke tempat yang sekarang di atas Gedung FPTK (Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan), kegiatan awalnya adalah melatih anak-anak dosen  di lingkungan kampus upi. Tapi gerakan pramuka ini baru diresmikan pada tanggal 17 Februari 1971 oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Wakil ketua kwarnas waktu itu. Dengan nomor gugus depan 114-115 Dan secara resmi pula berdiri Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Dewan Pandega yang secara otomatis menjadikan Pramuka Di lingkungan kampus IKIP Bandung menjadi Gugus Depan Lengkap pada waktu itu. Pembinanya pun banyak disini untuk Pandeganya seperti (Alm) kak Noenoeng Djoenaedi, kak Dra. Aas Asiah, (Alm) kak Drs.Koesmadji dan (Alm) kak sarwartha vidda Soelijo. untuk penegak yaitu (Alm) kak Handoyo Sasmito, kak Dra.Eti Mulyati, Kak Madal, Kak Zainal dan Penggalang yaitu kak Mumuh, Kak Undang, Kak Maman Toharman, Kak A.Kodir Balyai dan untuk Siaga Yaitu Kak Soma, Kak Ayi Olim, Kak Nenden Lengkanawati.
    Pada tahun 1982 Pramuka IKIP Bandung mempunyai No Gugus depan baru yaitu 0111-0112 dan terakhir sampai pada tahun 2012 mempunyai No Gugus Depan 01005-01006
     Pramuka UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) merupakan gugus depan (gudep) lengkap Kota Bandung 01005-01006, oleh karena itu terdapat tingkatan kepramukaan mulai dari golongan siaga, penggalang, penegak sampai pandega. Tiap-tiap tingkatan memiliki wadah masing-masing, seperti perindukan untuk siaga, pasukan untuk penggalang, ambalan untuk penegak dan racana untuk pandega.
    Latar belakang didirikannya pramuka di UPI (dulunya IKIP Bandung) ialah  untuk mempersiapkan guru yang memiliki keahlian di bidang pembinaan dan pendidikan kepramukaan, ini disebabkan   oleh  kondisi  lapangan terutama di sekolah-sekolah  yang banyak  meminta  para guru untuk  melatih  pramuka kepada anak didiknya.
    Pramuka UPI merupakan pramuka pertama di tingkat perguruan tinggi Indonesia yang diresmikan  pada tanggal 17 Februari 1971 oleh Ibu Tien Soeharto di kampus UPI. Sejak pertama kali didirikan namanya ialah Racana Kujang Siliwangi dan Munding Wangi. Sebuah nama yang berkaitan dengan budaya Sunda, yaitu senjata khas Sunda dan nama kecil dari Raja Sunda (Prabu Siliwangi). Kemudian pada masa angkatan Tim Sukses (1999) nama ini berubah menjadi Racana Prabu Siliwangi (putra) dan Subang Larang (putri). Nama ini dipilih karena menurut aturan, nama racana tidak boleh menggunakan nama benda dan harus sesuai dengan anggotanya. Dalam hal ini kujang merupakan nama senjata (benda) dan munding wangi merupakan nama putra. Nama Prabu Siliwangi dan Subang Larang diambil, karena  nama tokoh tersebut sangat melekat dalam kehidupan masyarakat sunda.Oleh masyarakat, Prabu Siliwangi dan Subang Larang dianggap sakral kedudukannya, terutama dalam cerita-cerita rakyat di tataran sunda.
    Pada perkembangannya, pramuka UPI bukan  hanya untuk mahasiswa (racana pandega), tapi karena saat itu dilingkungannya terdapat SD, SMP dan SMA  maka wadah pembinaan diperluas di sekolah tersebut dengan dibuka pembinaan untuk siaga, penggalang dan penegak. Sehingga menjedi gugus depan lengkap seperti sekarang ini.
     Perjalanan lambang Racana Pandega dari waktu ke waktu
                                            Logo Awal yang di gunakan sejak tahun 1970

                                                  Logo Yang digunakan sejak tahun 1980

                                  Logo Terakhir digunakan dari tahun 1999 sampai sekarang
                                      

       Logo Terakhir digunakan dari tahun 1999 sampai sekarang

    Arti Lambang Tunas Kelapa Pramuka

    Arti Di Balik Lambang Tunas Kelapa Pramuka


    Pengertian Lambang
    Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicitacitakan oleh gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro, seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.

    Bentuk dan Arti Kiasan

    1. Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (silhouelte) tunas kelapa.

    2. Arti kiasan adalah
    • Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan CIKAL dan istilah CIKAL-BAKAL di Indonesia berarti : "Penduduk asli yang pertama yang meurunkan generasi baru". Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
    • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet, serta menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
    • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
    • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
    • Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
    • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

    Sejarah Bapak Pramuka Indonesia

                                           Sejarah Sri Hamengkubuwana IX
    Lahir di Yogyakarta dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an ia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").

    Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adam mengenai otonomi Yogyakarta. Di masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Paku Alam IX adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan pulalah yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I.
    Peran dalam Serangan Umum 1 Maret 1949

    [2] Peranan Sultan Hamengkubuwana IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh TNI masih tidak singkron dengan versi Soeharto. Menurut Sultan, ialah yang melihat semangat juang rakyat melemah dan menganjurkan serangan umum. Sedangkan menurut Pak Harto, ia baru bertemu Sultan malah setelah penyerahan kedaulatan. Sultan menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2.

    Sejak 1946 ia pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 ia diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, ia menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.

    Ia ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938

    Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.

    Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.
    Silsilah

        Anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit.
        Memiliki lima istri:

        BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940
        RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri R.W.purwowinoto, tahun 1943
        Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948
        KRA Ciptamurti
        Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976

    Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwana IX.

        Memiliki lima belas putra:

        BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Tatiek Drajad Suprihastuti/BRA Mangkubumi/GKR Hemas
        BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani
        BRM Ibnu Prastawa/KGPH Hadiwinoto dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari
        BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi
        BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini
        BRM Sumyandana/GBPH Joyokusumo dari KRA Windyaningrum
        BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni
        BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani
        BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum
        BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti
        BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana
        BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah.
        BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti
        BRM Harkomoyo dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Iceu Cahyani
        BRM Swatindra dari KRA Ciptamurti

        Memiliki tujuh putri:

        BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan
        BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma
        BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma
        BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma
        BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti
        BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara
        BRA Sri Kusuladewi menikah dengan KRT Padma Kusuma Sastronegoro,Kel BESAR Padepokan Gunung Kidul

    Pendidikan

        Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul
        Eerste Europese Lagere School (1925)
        Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931)
        Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi

    Jabatan
    Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.

        Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
        Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
        Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 - 11 November 1947 dan 11 November 1947 - 28 Januari 1948)
        Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
        Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949)
        Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
        Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951)
        Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
        Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
        Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
        Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
        Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
        Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
        Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
        Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
        Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
        Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
        Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
        Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)

    Sejarah Bapak Pandu Dunia

                                                   Sejarah Bapak Pandu Dunia
    Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.

    Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun.

    Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”

    Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.

    Baden Powell
    Baden Powell

    Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).

    Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:

        Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
        Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
        Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.

    Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.

    Baden Powell
    Baden Powell bersama pramuka

    Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.

    Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan.

    Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).

    Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames
    Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames

    Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.

    Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.

    Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka Sedunia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di Indonesia. Tentang Sejarah Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar Lengkap Buku Karya Baden Powell akan ditulis dalam lain kesempatan.

    Kompas

    Kompas 
    Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
    1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
    2. Visir, yaitu pembidik sasaran
    3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
    4. Jarum penunjuk
    5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
    6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
    Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya:
    North              = Utara            = 0
    North East      = Timur Laut   = 45
    East                = Timur           = 90
    South East      = Tenggara      = 135
    South              = Selatan         = 180
    South West     = Barat Daya   = 225
    West               = Barat             = 270
    North West     = Barat Laut    = 325

    Cara Menggunakan Kompas:
    1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
    2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
    3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

    PENGERTIAN DAN FUNGSI AD/ART GERAKAN PRAMUKA

    PENGERTIAN DAN FUNGSI AD/ART GERAKAN PRAMUKA

        PENGERTIAN

        AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia
        Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip, idealisme, tindaklaku, baik organisatoris, sosial, maupun budaya
        Suluh & landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya
        Landasan manajemen & pemberdayaan sumberdaya Gerakan Pramuka

        FUNGSI

    AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.
    LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA

        KEPPRES No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, dengan pertimbangan:

        anak-anak dan pemuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia dan warga Negara Ind. Yg berkepribadian dan berwatak luhur dst.
        untuk mencapai maksud dan tujuan tsb harus dilakukan dilingkungan anak-anak dan pemuda di samping lingkungan kel. dan sek.
        sesuai Tap MPRS No I/MPRS/1960 ttg GBHN dan Tap MPRS No II/MPRS/1960 ttg Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama ’61-’69 mengenai pendidikan pada umumnya dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan tunggal untuk diberi tugas melaksanakan pendidikan tersebut di atas.

    SEJARAH SINGKAT AD/ART GERAKAN PRAMUKA

        Keppres No 12 Tahun 1971
        Keppres No 46 Tahun 1984
        Keppres No 57 Tahun 1988
        Keppres No 34 Tahun 1999
        Keppres No 104 Tahun 2004

    POKOK-POKOK PENTING AD/ART GERAKAN PRAMUKA

        Pembukaan memuat dasar filosofis dan historis ketentuan dalam AD GP.
        Eksistensi: Nama, Status dan tempat
        Asas, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi
        Sistem among, PDK, KH, MK, M dan Kiasan dasar
        Organisasi: anggota, jenjang organisasi, kepengurusan, Saka, DK, Lemdik, Bimbingan, Pemerikasaan keuangan
        Musyawarah dan Referendum
        Pendapatan, kekayaan
        Atribut GP: bendera, panji, himne dan pakaian seragam serta tanda-tanda
        ART, Pembubaran dan perubahan AD.

    TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
    Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 …. Dan dijabarkan dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 …. Melalui Kepramukaan :

        … Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi…”
        … Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara…”

    ALASAN PENYEMPURNAAN AD GP

        AD merupakan landasan kerja GP
        GP dihadapkan pada lingkungan yg berubah serta tantangan baru
        Perkembangan kepanduan di seluruh dunia
        Perlu penyesuaian dengan UU No 22 th 1999, UU No 25 th 1999 dan UU No 23 th 2002 serta UU Sisdiknas.

    PERMASALAHAN

        Penggolongan usia peserta didik
        Keberadaan kelompok usia Pandega-kaderisasi
        Otonomi daerah
        Pembinaan Gudep Berpangkalan di Sekolah/Kampus dan gudep wilayah serta serta tersedianya pembina yg berkualitas
        Sistem among
        Pengembangan Saka Pramuka

    HARAPAN

        Dengan organisasi yang lincah didukung SDM berkualitas yang menjalankan tugas sesuai prinsip dan metode kepramukaan, GP hadir dan siap untuk mendidik kader-kader pembangunan yang trampil serta memiliki watak dan kepribadian mulia.

    PENYEMPURNAAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MUNAS 2003

        Alinea 3 Pembukaan, menyesuaikan dgn paradigma baru yg menyertakan kaum muda.
        Alinea 5 Pembukaan, SISTEM AMONG tidak hanya ditempatkan sbg bagian dari metode kepramukaan krn ia merupakan sisdiknas.

    KETENTUAN YANG DISEMPURNAKAN

        PASAL 4 AD, penegasan formulasi tujuan dengan menambahkan …guna mengembangkan dstnya…
        PASAL 5 AD, ditambahkan rumusannya shg menjadi…..serta membangun dunia yg lebih baik.
        PASAL 8 AD, selain mengatur upaya ditambahkan jg usaha yg dilakukan GP
        Pasal 9, Sistem Among
        Pasal 16, Pandega masuk dalam kualifikasi anggota dewasa muda
        Pasal 18, (a) anggota muda dan angota dewasa……
        Pasal 20, (5) Pergantian pengurus…..terdiri dari unsurpengurus lama dan pengurus baru
        Pasal 21, SAKA tambah 1 ayat.
        Pasal 22, Dewan Kerja
        Pasal 24, Bimbingan ayat (4)…..Mabiran yg diketuai oleh Camat/Kepala Distrik
        Pasal 25, BPK ayat (3) ada 2 butir
        Pasal 26, Musyawarah ayat (1) butir c ttg acara pokok Munas

    LIMA UNSUR TERPADU DALAM KEPRAMUKAAN

        Prinsip Dasar Kepramukaan
        Metode Kepramukaan
        Kode Kehormatan Pramuka
        Motto Gerakan Pramuka
        Kiasan Dasar Kepramukaan

    PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DAN METODE KEPRAMUKAAN

        Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan Kepramukaan dari pendidikan lain
        Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
        Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat.

    (AD Gerakan Pramuka 2004 Pasal 10).
    PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
    PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN adalah :

        Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
        Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
        Peduli terhadap diri pribadinya;
        Taat Kode Kehormatan Pramuka.

    PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN BERFUNGSI :

        Norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka
        Landasarn Kode Etik Gerakan Pramuka
        Landasan Sistem Nilai Gerakan Pramuka
        Pedoman dan Arah Pembinaan Kaum Muda
        Landasan Gerak dan Kegiatan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya

    (AD Gerakan Pramuka 2004 pasal 11)
    METODE KEPRAMUKAAN
    Merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :

        Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
        Belajar sambil melakukan
        Sistem berkelompok
        Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rokhani dan jasmani peserta didik
        Kegiatan di alam terbuka
        Sistem Tanda Kecakapan
        Sistem satuan terpisah untuk Putera dan Puteri
        Kiasaan dasar

    (AD Gerakan Pramuka 2004 pasal 12)
    MOTTO GERAKAN PRAMUKA

        Merupakan bagian terpadu proses Pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka
        Motto Gerakan Pramuka : “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN”
        Merupakan Motto tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka, sebagai bagian terpadu proses pendidikan, disosialisasikan baik di dalam maupun di luar Gerakan Pramuka.

    sejarah pramuka dunia

    Sejarah Kepramukaan Dunia     PDF        Print        E-mail   

    A. Pendahuluan

        Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

         Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.


    B. Riwayat hidup Baden Powell


         Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

         Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

     a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.

     b.  Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.

     c.  Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.

     d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.

    e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.

     f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.



         Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

         William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

         Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

    Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.


    C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

         Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.



        Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

         Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

    Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

        Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).



                    Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

                    Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

                    Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria

                    Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

                    Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis

                    Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria

                    Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

                    Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina

                    Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani

                    Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat

                    Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang

                    Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia

                    Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

                    Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada

                    Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia

                    Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan

                    Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda

                    Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan

                    Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand



        Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

         Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

          Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

         Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

    Sejarah Pramuka Indonesia

    Sejarah Kepramukaan Indonesia

    A. Pendahuluan

                    Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

    B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

                    Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

                    Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

                    Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

                    Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

                    Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

                    Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

                    Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

    Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

                    Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

                    Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

    C. Perkembangan Gerakan Pramuka

                    Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

                    Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.      

    Landasan Gerakan Pramuka

    Landasan Hukum Landasan Hukum Pancasila Sebagai Landasan Hukum Negara. Falafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik. Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non formal merupakan bagian tak terpisahkan dari system pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan. Gerakan Pramuka yang diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia. Kepramukaan pada hakekatnya adalah suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu. Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka. Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan : A. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka B. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka C. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana D. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka E. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan Gerak setiap aktifitas dalam menjalankan tatalaksana Organisasi dan manajemen di Gerakan Pramuka.

         MATERI SURVIVAL DASAR  
    Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk. Mengapa Ada Survival ? Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
    • Keadaan alam (cuaca dan medan)
    • Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
    • Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan) Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri. 
         Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
     Definisi Survival Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
    S : Sadar dalam keadaan gawat darurat 
    U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah 
    R : Rasa takut dan putus asa hilangkan 
    V : Vitalitas tingkatkan 
    I  : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya 
    V : Variasi alam bisa dimanfaatkan 
    A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya 
    L : Lancar, slaman, slumun, slamet Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb,agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan.
          Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya:
    S : Stop & seating / berhenti dan duduklah 
    T : Thingking / berpikirlah 
    O : Observe / amati keadaan sekitar 
    P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan.
       Kebutuhan survival Yang harus dipunyai oleh seorang survivor:
    1.) Sikap mental
         - Semangat untuk tetap hidup
         - Kepercayaan diri
         - Akal sehat
         - Disiplin dan rencana matang
         - Kemampuan belajar dari pengalaman
    2.) Pengetahuan
         - Cara membuat bivak
         - Cara memperoleh air
         - Cara mendapatkan makanan
         - Cara membuat api
         - Pengetahuan orientasi medan
         - Cara mengatasi gangguan binatang
         - Cara mencari pertolongan
    3.) Pengalaman dan latihan
         - Latihan mengidentifikasikan tanaman
         - Latihan membuat trap, dll
    4.) Peralatan
        - Kotak survival
        - Pisau jungle , dll
    5.) Kemauan belajar
        Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
    • Mengkoordinasi anggota 
    • Melakukan pertolongan pertama 
    • Melihat kemampuan anggota
    • Mengadakan orientasi medan
    • Mengadakan penjatahan makanan
    • Membuat rencana dan pembagian tugas
    • Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
    • Membuat jejak dan perhatian
    • Mendapatkan pertolongan
     Bahaya-bahaya dalam survival Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
    1. Ketegangan dan panik Pencegahan :
    - Sering berlatih
    - Berpikir positif dan optimis
    - Persiapan fisik dan mental
    2. Matahari / panas
    - Kelelahan panas
    - Kejang panas
    - Sengatan panas
    Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
    - Penyakit akut/kronis
    - Baru sembuh dari penyakit
    - Demam
    - Baru memperoleh vaksinasi
    - Kurang tidur
    - Kelelahan
    - Terlalu gemuk
    - Penyakit kulit yang merata
    - Pernah mengalami sengatan udara panas
    - Minum alkohol
    - Dehidrasi
    Pencegahan keadaan panas :
    - Aklimitasi
    - Persedian air
    - Mengurangi aktivitas
    - Garam dapur
    - Pakaian : Longgar,Lengan panjang,Celana pendek, dan Kaos oblong
    3. Serangan penyakit
    - Demam
    - Disentri
    - Typus
    - Malaria
    4. Kemerosotan mental Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah Keadaan lingkungan mencekam Pencegahan : Usahakan tenang Banyak berlatih
    5. Bahaya binatang beracun dan berbisa Keracunan Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan. Penyebab : Makanan dan minuman beracun Pencegahan : Air garam di minum Minum air sabun mandi panas Minum teh pekat Di tohok anak tekaknya
    6. Keletihan amat sangat Pencegahan : Makan makanan berkalori Membatasi kegiatan
    7. Kelaparan
    8. Lecet
    9. Kedinginan untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian
           Membuat Bivak (Shelter) Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin Macam :
    a. Shelter asli alam Gua : Bukan tempat persembunyian binatang Tidak ada gas beracun Tidak mudah longsor
    b. Shelter buatan dari alam
    c. Shelter buatan Syarat bivak : Hindari daerah aliran air
    Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh Bukan sarang nyamuk/serangga Bahan kuat Jangan terlalu merusak alam sekitar Terlindung langsung dari angin
         Mengatasi Gangguan Binatang
     a. Nyamuk :
    • Obat nyamuk, autan, dll
    • Bunga kluwih dibakar
    • Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
    • Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
    b. Laron :
    • Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
    c. Lebah apabila disengat lebah :
    • Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
    • Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
    • Jangan dipijit-pijit
    • Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
    d. Lintah Apabila digigit lintah :
    • Teteskan air tembakau pada lintahnya
    • Taburkan garam di atas lintahnya
    • Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
    • Taburkan abu rokok di atas lintahnya
    e. Semut
    • Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
    • Letakkan cabe merah pada jalan semut
    • Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
    f. Kalajengking dan lipan
    • Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
    • Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
    • Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
    • Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
    • Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
    g. Ular
           Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC Membuat Perangkap (Trap) Macam-macam trap :
    • Perangkap model menggantung
    • Perangkap tali sederhana
    • Perangkap lubang jerat
    • Perangkap menimpa
    • Apace foot share Bahan :  Tali/kawat, Umpan, Batang kayu, Cabang pohon
    • Membaca Jejak Jenis :• Jejak buatan : dibuat oleh manusia 
                                          • Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan Jejak alami biasanya menyatakan tentang : • Jenis binatang yang lewat • Arah gerak binatang • Besar kecilnya binatang • Cepat lambatnya gerak binatang
    Membaca jejak alami dapat diketahui dari : • Kotoran yang tersisa • Pohon atau ranting yang patah • Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput Air Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
    Air yang tidak perlu dimurnikan : 1. Hujan Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan 2. Dari tanaman rambat/rotan Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut 3. Dari tanaman Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu : 1. Air sungai besar 2. Air sungai tergenang 3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut) 4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan 5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan Makanan Patokan memilih makanan : • Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia • Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok • Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo • Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan • Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan • Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit • Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan • Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak Tumbuhan yang dapat dimakan Dari batangnya : • Batang pohon pisang (putihnya) • Bambu yang masih muda (rebung) • Pakis dalamnya berwarna putih • Sagu dalamnya berwarna putih • Tebu Dari daunnya : • Selada air • Rasamala (yang masih muda) • Daun mlinjo • Singkong Akar dan umbinya : • Ubi jalar, talas, singkong Buahnya : • Arbei, asam jawa, juwet Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya : • Jamur merang, jamur kayu Ciri-ciri jamur beracun : • Mempunyai warna mencolok • Baunya tidak sedap • Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning • Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan • Bila diraba mudah hancur • Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya • Tumbuh dari kotoran hewan • Mengeluarkan getah putih Binatang yang bisa dimakan • Belalang • Jangkrik • Tempayak putih (gendon) • Cacing • Jenis burung • Laron • Lebah , larva, madu • Siput • Kadal : bagian belakang dan ekor • Katak hijau • Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya • Binatang besar lainnya Binatang yang tidak bisa dimakan • Mengandung bisa : lipan dan kalajengking • Mengandung racun : penyu laut • Mengandung bau yang khas : sigung Api Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata. 1. Dengan lensa / Kaca pembesar Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar. 2. Gesekan kayu dengan kayu. Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar 3. Busur dan gurdi Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren Survival kit Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan : • Perlengkapan memancing • Pisau • Tali kecil • Senter • Cermin suryakanta, cermin kecil • Peluit • Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air • Tablet garam, norit • Obat-obatan pribadi • Jarum + benang + peniti • dll

    PERATURAN BARIS BARIS

    PERATURAN BARIS BARIS


    Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

    Apa itu Baris Baerbaris ?
    1. Baris Berbaris
    a.       Pengertian
    Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
    b.      Maksud dan tujuan
    1)      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
    2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
    3)      Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
    4)      Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
    5)      Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

    1. Aba-aba
    a.       Pengertian
    Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
    b.      Macam aba-aba
    Ada tiga macam aba-aba yaitu :
    1)      Aba-aba petunjuk
    2)      Aba-aba peringatan
    3)      Aba-aba pelaksanaan
    1.      Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
    Contoh:
    a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
    b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
    2.      Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
    Contoh:
    a)      Lencang kanan - GERAK
    (bukan lancang kanan)
    b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
    3.      Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
    a)      GERAK
    b)      JALAN
    c)      MULAI
    a.       GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
    Contoh:
     -jalan ditempat          -GERAK
     -siap                            -GERAK
     -hadap kanan              -GERAK
     -lencang kanan            -GERAK
    b.      JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
    Contoh:
     -haluan kanan/kiri                    - JALAN
     -dua langkah ke depan -JALAN
     -satu langkah ke belakang        - JALAN
    Catatan:
    Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
    Contoh:
      -maju                                     - JALAN
      -haluan kanan/kiri                   - JALAN
      -hadap kanan/kiri maju           - JALAN
      -melintang kanan/kiri maju       -J ALAN
    Tentang istilah: “maju”
    ·  Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
    ·  Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
    Misalnya:
    ·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
    ·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
    ·  Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
    Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

    Tentang aba-aba : “henti”
    Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
    Contoh:
       Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
    c.       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
    Contoh:
       -hitung              -MULAI
       -tiga bersaf kumpul       -MULAI

    4.      Cara memberi aba-aba
    a)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
    b)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
    Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
    Pelaksanaanya :
    ·        Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
    ·        Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
    c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
    ·        Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
    d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
    e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
    f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
    g)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
    h)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
    Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Feature