Ratusan Anggota Pramuka Berunjuk Rasa di Gedung Dewan

Flexslider

» » Ratusan Anggota Pramuka Berunjuk Rasa di Gedung Dewan

                Ratusan Anggota Pramuka Berunjuk Rasa di Gedung Dewan

Anggota Pramuka berdemo di Gedung DPRD Tanjung BalaiTanjung Bala, Ratusan anggota Pramuka mendatangi Gedung DPRD Kota Tanjung Balai, Sumatra Utara, Kamis (2/10/2014). Mereka memprotes wacana Dinas Pendidikan akan menonaktifkan seluruh kegiatan Pramuka di kota tersebut.
Mereka yang masih bersekolah itu datang dari berbagai kwartir cabang. Mereka mengenakan seragam cokelat khas Pramuka lengkap dengan kelengkapan lain seperti kacu dan peluit.
Mereka membentangkan spanduk dan poster bertuliskan 'Selamatkan Pramuka'. Mereka menyuarakan kekesalan pada pemerintah kota yang seolah tak memperhatikan kegiatan organisasi ekstrakurikuler itu.

Pengunjuk rasa meminta Dinas Pendidikan membatalkan rencana tersebut. Mereka menuntut Wali Kota memberi perhatian dan merencanakan anggaran untuk kegiatan Pramuka.
Sejumlah anggota baru DPRD menemui para pengunjuk rasa. Anggota dewan berjanji menindaklanjuti tuntutan itu dan menyampaikannya ke Dinas Pendidikan serta Wali Kota.
Setelah mendapat janji, pengunjuk rasa bubar. Namun mereka mengancam akan menggalang aksi lebih besar bila tuntutan itu tak dipenuhi. Sumber : Metrotvnews.com,
Berita Terkait : Tuntaskan Persoalan Pramuka
Ratusan pelajar Yayasan Perguruan Alwasliyah Tanjungbalai, Senin (29/9) melakukan aksi unjuk rasa di luar gedung DPRD, saat prosesi pelantikan 25 anggota DPRD Tanjungbalai periode 2014-2019 berjalan. Aksi tersebut sengaja dilakukan, sebagai bentuk protes terhadap pemko Tanjungbalai, yang bertindak diskriminatif terhadap kegiatan Pramuka di yayasan itu.
Aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan pelajar tersebut, mendapat pengawalan dari guru-guru mereka. Awalnya, para pengunjuk rasa ini berencana menggelar aksi di halaman gedung DPRD. Namun, hal itu gagal dilakukan, karena pengawalan super ketat yang dilakukan polisi, selama proses pelantikan para anggota legislatif.
Para guru yang mendampingi pelajar yang berdemo itu mengatakan, aksi unjuk rasa itu merupakan reaksi atas tindakan semena-mena pejabat Pemko Tanjungbalai, yang menjabat sebagai fungsionaris Kwarcab Pramuka Kota Tanjungbalai. Kata mereka, pengurus Kwarcab Pramuka melarang perguruan Alwasliyah menggelar kegiatan Pramuka, dengan mengundang gugus pramuka dari sekolah lain.
Saat dikonfirmasi, Hamdani,SE, sekretaris Kwarcab Pramuka Tanjungbalai tidak membantah tuduhan itu.  Katanya, pihaknya melarang Perguruan Alwasliyah melakukan kegiatan kepramukaan, jika tidak mendapatkan persetujuan dari Kwarcab Pramuka Kota Tanjungbalai.
“Mereka kita tegur karena melakukan kegiatan kepramukaan dengan mengundang gugus pramuka dari sekolah lain,  dan tidak menginformasikannya kepada pengurus Kwarcab.
Harusnya, itu mereka lakukan,” kata dia. Hasil amatan, usai berorasi, para peserta demo akhirnya membubarkan diri, dan kembali ke sekolahnya. Namun, sebelum bergerak pulang, mereka berjanji datang sepekan lagi dalam aksi yang sama, untuk menemui anggota DPRD, guna mencari solusi atas perkara tersebut.
Dihubungi terpisah, Arsyah Yus, seorang anggota Komite Sekolah di Tanjungbalai, ketika dimintai komentarnya menyayangkan sikap yayasan Alwasliyah, yang melibatkan pelajar dalam aksi unjuk rasa, yang digelar saat jam pelajaran masih berlangsung. “Walaupun yang disuarakan mereka itu benar, tak wajar rasanya mengajak murid keluar sekolah saat jam belajar. Padahal, tujuan utama mereka itu sekolah kan belajar, bukan demo,” kata dia.
Sumber : metrosiantar.com
 

Share

You may also like

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Feature